Di usia muda mungkin selalu berpikir ingin hidup senang dan ingin segala memiliki barang yang up to date, tetapi jika perencanaan keuangannya kurang matang semua impian itu tidak akan tercapai, berikut ini 6 kesalahan perencanaan keuangan di usai muda
1. Terlalu lama mencari jati diri Biasanya umur 20-an ini rentan terhadap pengaruh lingkungan. Apabila pembaca merasa termasuk yang gampang terpengaruh, pilihlah pengaruh yang baik untuk masa depanmu. Berteman lah dengan semua orang, namun pilih lingkaran utamamu yang memberikan pengaruh baik untuk perkembangan dirimu. Keren itu kalau anda bisa mandiri secara finansial, membantu orang yang membutuhkan. Keren itu kalau kita bisa berkarya diwaktu muda, bukan keluyuran kesana kesini tapi masih bergantung pada orang tua. Apa kata dunia kalau umur 20an masih mengandalkan uang saku orang tua terus?
2.Berkenalan terlalu dini dengan Hutang
Senangnya baru mendapatkan penghasilan sendiri. Boleh dong, menyenangkan diri sendiri dengan ‘memberi hadiah’ pada diri sendiri setelah sekian tahun harus belajar? Boleh saja, tapi batasi porsi dan budgetnya. Penawaran kartu kredit itu seharusnya bisa dipergunakan sebaik mungkin untuk membangun ‘pencatatan’ record kredit yang baik, dimanfaatkan sebagai sarana pembayaran yang praktis, sebagai pencatatan pengeluaran, dan sebagainya. Bukan sebagai seakan-akan uang lebih yang bisa dihabiskan manfaatnya.
3. Tidak ada inisiatif mengembangkan diri
Nongkrong bersama teman-teman dirasa murah, tapi untuk mengeluarkan uang untuk pengembangan diri dirasa mahal. Ingat bahwa yang namanya investasi itu tidak hanya melulu ke materi, tapi yang paling penting yang harus dilakukan terus menerus dan dapat membuat kita berkembang adalah investasi isi kepala. 4. Tidak Punya Komitmen (janji diri yang kuat) Komitmen ini tidak hanya untuk menjalin hubungan dengan pacar atau calon pasangan,lho! Tiap orang pasti punya cita-cita untuk mencapai sesuatu. Bedakan antara keinginan dan berkomitmen. Ingin itu bisa digunakan tanpa melakukan sesuatu, sedangkan komitmen itu akan selalu melibatkan kata kerja aktif yang harus dilakukan terus menerus, yang biasanya melibatkan pengorbanan. Dalam hal ini adalah pengorbanan waktu untuk menunda kesenangan, komitment untuk membatasi diri bersenang-senang dimasa muda. 5. Tidak memiliki tujuan yang jelas Galau melulu itu merugikan! Daripada galau, catat keinginan-keinginan dan bagi dalam tujuan jangka pendek, menengah dan panjang. Tidak hanya berkeinginan untuk berkecukupan dan mandiri secara finansial, tapi juga cara untuk mencapainya harus terarah. 6. Berinvestasi tanpa belajar Jangan pernah berinvestasi terhadap sesuatu yang belum diketahui sama sekali. Tapi jangan pula menutup diri untuk mencari tahu. Saat ini banyak sekali sarana yang di sediakan, yang dengan budget terjangkau bisa digunakan. Salah satunya, belajar di website kami www.finansialku.com atau bisa memanggil team kami untuk memberikan pengajaran pribadi perencanaan keuangan secara langsung pada anda atau pada kelompok komulitas anda. Hal ini akan bisa menyelamatkan anda dari mengeluarkan “uang sekolah” akibat kerugian yang tidak perlu, yang penulis pernah lalui sebelumnya. Andai internet dulu sudah secanggih sekarang!
0 Comments
Leave a Reply. |
Authorsara dewa ArchivesCategories |